Minggu, 08 Mei 2011

Milan Road to Scudetto


AC Milan telah memastikan diri merengkuh gelar scudetto musim ini, usai bermain imbang 0-0 melawan AS Roma. Berikut, sepintas perjalanan Rossoneri menuju gelar ke-18.

Di awal musim, Milan yang tampil dengan wajah baru seperti masuknya Massimiliano Allegri sebagai pelatih dan sejumlah pemain baru seperti Robinho, Zlatan Ibrahimovic dan Mark van Bommel, tampil memukau dengan menghajar Lecce empat gol tanpa balas di laga pembuka.

Sontak, hasil tersebut membuat Milan dijagokan bakal merebut scudetto musim ini. Namun, ekspektasi publik sempat drop ketika melihat Milan gagal meraup angka penuh di tiga laga berikutnya, kalah dari Cesena dan diimbangi Catania dan Lazio. Hasil ini sempat membuat Milan tercecer di papan tengah dan membuat kapabilitas Allegri dipertanyakan.

Namun, Allegri menanggapi tekanan dengan santai. Sebuah jawaban tepat diberikan mantan pelatih Cagliari dengan mengantar Milan meraih sepuluh kemenangan dari 12 laga. Milan hanya gagal mendapat poin penuh ketika ditundukkan Juventus dan imbang melawan Sampdoria.

Jelang jeda libut natal dan tahun baru, Milan dipaksa menyerah di tangan Roma. Krisis mulai menghantui Milan di awal musim ketika mereka hanya mampu meraih enam kemenangan dari 12 laga yang dilakoni sepanjang Desember hingga Maret. Puncak krisis terjadi ketika Milan dipaksa menyrah 0-1 dari Palermo.

Hasil ini membuat posisi Milan di puncak klasemen kian terancam. I Rossoneri bahkan hanya unggul dua angka dari rival sekota, Inter Milan yang berhasil bangkit setelah tampuk kepelatihan dipegang mantan allenatore Milan, Leonardo Araujo.

Duel penentuan scudetto pun harus dimainkan kedua tim di San Siro. Banyak orang memprediksi pemenang di laga derby della Madonnina bakal tampil sebagai juara musim ini. Beruntung, Milan meski berada dalam posisi tertekan, berhasil bangkit dan memukul balik Inter di San Siro dengan skor meyakinkan 3-0.

Berkat kemenangan ini pulalah Alaxandre Pato dkk kembali termotivasi untuk terus mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Tercatat, selepas duel derby, Milan tampil konsisten dan merebut empat kemenangan beruntun, hingga akhirnya kepastian merengkuh trofi scudetto dengan menahan imbang AS Roma tanpa gol di Stadion Olimpico Roma, Minggu (8/5/2011) dini hari tadi.

Dengan sisa dua laga di musim ini, koleksi poin Milan yang mencapai 78 poin tidak mungkin lagi bisa dikejar rivalnya. Scudetto ke-18 poin akhirnya berada dalam genggaman Milan.

Total, sepanjang musim ini (tanpa melihat dua laga sisa melawan Cagliari dan Udinese), Milan berhasil meraup 23 kemenangan, sembilan kali imbang dan empat kali kalah di 36 laga yang telah dijalani.

Milan juga mencatatkan diri sebagai tim dengan pertahanan terbaik di musim ini setelah hanya kebobolan 23 gol, atau yang paling sedikit diantara kontestan lain. Sementara untuk ketajaman, Milan berhasil mencetak 61 gol, atau kedua terbanyak setelah Inter Milan yang berada di peringkat teratas dengan 62 gol.

Berikut ini adalah kiprah Milan musim ini dalam laga demi laga:

29 AGUSTUS 2010 - MILAN-LECCE 4-0

Ini malamnya Ibra: "Oh jangan lupa, saya datang ke sini untuk memenangi semuanya."

11 SEPTEMBER - CESENA-MILAN 2-0

Buat sebagian orang ini Sabtu yang sempurna, buat Milan hanya merupakan malam yang buruk.

18 SEPTEMBER - MILAN-CATANIA 1-1

Pippo mencetak gol, Ibra bermain terlalu ke tengah. Satu kekecewaan lainnya.

22 SEPTEMBER - LAZIO-MILAN 1-1

Go pertama Ibra di liga dan tim ini kembali ke trek setelah penampilan di bawah standar lawan Cesena dan Catania. Milan mendominasi lapangan milik pimpinan klasemen itu.

25 SEPTEMBER - MILAN-GENOA 1-0

Yang pertama dari delapan kemenangan 1-0 tim musim ini. Sebuah kemenangan yang sulit dan pantas dipersembahkan oleh Ibra.

2 OKTOBER - PARMA-MILAN 0-1

Banyak peluang, tapi hanya satu gol buat Rossoneri. Pirlo menentukan segalanya.

16 OKTOBER - MILAN-CHIEVO 3-1

Ibra dan Pato mengobrak-abrik pertahanan lawan. Pemain Brasil itu mencetak dua gol berkat assist Zlatan.

25 OKTOBER - NAPOLI-MILAN 1-2

Setelah babak pertama yang sulit, tim mengendalikan permainan usai jeda. Rossoneri menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan musim ini, memberikan respons hebat menyusul kekalahan di Liga Champions di Madrid.

30 OKTOBER - MILAN-JUVENTUS 1-2

Meski menampilkan permainan istimewa, seperti yang berulang kali ditekankan pelatih Allegri, Rossoneri meninggalkan lapangan dengan kekalahan.

7 NOVEMBER - BARI-MILAN 2-3

Serangkaian hasil hebat dimulai saat Milan menemukan formasi yang tepat: Gattuso, Ambrosini dan Flamini memberikan keseimbangan buat tim di tengah. Robinho tak mencetak gol, tapi mendapat pujian dari seluruh anggota skuad.

10 NOVEMBER - MILAN-PALERMO 3-1

Milan mengambil alih kepemimpinan di Serie A dan tak pernah melepaskannya lagi.

14 NOVEMBER - INTER-MILAN 0-1

Itu gol penalti, tapi seberapa pentingkah itu? Gol Ibra dari titik putih menjadi gelagat pertama berakhirnya dominasi Inter selama 4 tahun di Serie A.

20 NOVEMBER - MILAN-FIORENTINA 1-0

Satu gol lagi dari Ibra memungkinkan Rossoneri memantapkan posisi di puncak klasemen.

27 NOVEMBER - SAMP-MILAN 1-1

Pazzini mencetak gol penyeimbang buat tua rumah, tapi keberanian dan determinasi yang ditunjukkan dalam setengah jam terakhir adalah sesuatu yang sudah lama tak dilihat dari Milan.

5 DESEMBER - MILAN-BRESCIA 3-0

Gebrakan Kevin Prince Boateng sebagai starter, hasilnya menjadi bukti.

12 DESEMBER - BOLOGNA-MILAN 0-3

dari sudut teknis, ini barangkali penampilan terbaik Milan musim ini.

18 DESEMBER - MILAN-ROMA 0-1

Persis seperti lawan Juventus, tak lebih tak kurang.

6 JANUARI 2011 - CAGLIARI-MILAN 0-1

Dengan 11 pemain absen karena cedera, Cassano mendesain gol kemenangan Strasser. Lahirnya konsep “Scudetto milik semuanya”.

9 JANUARI - MILAN-UDINESE 4-4

Sebuah pertandingan lawan tim hebat, satu poin penting lainnya direbut.

16 JANUARI - LECCE-MILAN 1-1

Rossoneri melambat setelah gol Ibra yang mirip gol Van Basten.

23 JANUARI - MILAN-CESENA 2-0

Nesta dan Gattuso mendapat cedera, tapi tim tak berhenti. Justru sebaliknya.

29 JANUARI - CATANIA-MILAN 0-2

Tiga poin lainnya diraih dengan penuh karakter. Rossoneri dua kali mencetak gol saat kekurangan seorang pemain menyusul pengusiran Van Bommel.

1 FEBRUARI - MILAN-LAZIO 0-0

Tim ini mengendalikan pertandingan sepanjang 90 menit penuh, Lazio beruntung bisa selamat dengan hasil imbang.

6 FEBRUARI - GENOA-MILAN 1-1

Semua orang berbicara tentang Inter, tap Milan tetap percaya meski tersandung di Marassi.

12 FEBRUARI - MILAN-PARMA 4-0

Pirlo mendapat cedera, tapi Milan tetap menang.

20 FEBRUARI - CHIEVO-MILAN 1-2

Sebuah laga kunci di momen krusial. Alexandre Pato sangat menentukan setelah masuk dari bangku cadangan.

28 FEBRUARI - MILAN-NAPOLI 3-0

Melakukan tendangan ke gawang lawan Rossoneri menjadi semakin sulit.

5 MARET - JUVENTUS-MILAN 0-1

Gattuso mencetak gol dan Radio Italia menyumbang 30.000 dolar AS kepada Yayasan Milan.

13 MARET - MILAN-BARI 1-1

Hasil imbang yang diraih dengan berat yang memunculkan sejumlah pertanyaan.

19 MARET - PALERMO-MILAN 1-0

Ini pertandingan di mana Rossoneri mengerti bagaimana menghadapi derby.

2 APRIL - MILAN-INTER 3-0

Milan dan para fans Rossoneri mengklaim kemenangan besar bersama-sama.

10 APRIL - FIORENTINA-MILAN 1-2

Jauh lebih sulit daripada kelihatannya. Kerja hebat dari duo Ibra-Pato di depan.

16 APRIL - MILAN-SAMPDORIA 3-0

Memecah kebuntuan tak mudah, Clarence Seedorf melakukannya.

23 APRIL - MILAN-BRESCIA 1-0

Setiap jeda menguntungkan Milan. Robinho merayakan musimnya.

30 APRIL - MILAN-BOLOGNA 1-0

Terima kasih Mathieu, semuanya siap berpesta.

7 MEI - ROMA-MILAN 0-0

Milan yang hebat, target besar tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar